Kiat Lepaskan Diri dari Low Self – esteem
- Tri Ayuningrum
- Aug 11, 2021
- 2 min read
"Eh, kamu sekarang produktif banget, time management mu teratur banget "
Di dalam hati, "Eh, dia yang anak universitas terkenal kok ngomong gitu sih? Pasti dia mau menghargai aku aja"
Kamu pernah gak sih merasakan hal itu? Kamu beranggapan bahwa kamu tidak pantas menerima pujian. Kalau pernah, berarti kamu bisa dikatakan mempunyai self-esteem rendah loh. Menurut Rosenberg (1965), harga-diri (self-esteem) merupakan suatu evaluasi positif ataupun negatif terhadap diri sendiri (self).
Membicarakan low self-esteem, Rosenberg dan Owens (Guindon, 2010) mengemukakan bahwa, karakteristik low self-esteem meliputi, pesimis, tidak puas akan dirinya, ingin menjadi orang lain, lebih sensitif terhadap pengalaman yang akan merusak harga dirinya dan kegagalan, terganggu oleh kritik, cenderung melihat peristiwa sebagai hal negatif , mengalami kecemasan sosial dan emosi negatif; canggung, pemalu, dan tidak mampu mengekspresikan diri hingga ragu-ragu dan lebih lambat untuk merespon saat mengambil keputusan.
Apakah kamu memiliki salah satu karakteristik di atas? Tahu gak sih, individu dengan self- esteem rendah cenderung lebih rentan terhadap depresi loh. Self – esteem juga mempengaruhi bagaimana kita bersikap dan berperilaku di depan orang lain.
Lalu, bagaimana sih cara meningkatkan self – esteem kita?
Dilansir dari psycology today, Allison Abrams, LCSWR-R, menulis 8 langkah untuk meningkatkan self-esteem kita, antara lain,
1. Be mindful
Rilekskan pemikiran kita.
2. Change the story
Ubah cerita yang mendasari citra diri kita.
3. Avoid falling into the compare and despair rabbit hole
Hindari membandingan diri kita dengan orang lain.
4. Channel your inner rock star.
Kita semua jenius pada bidangnya.
5. Exercise.
Olahraga, nutrisi yang tepat, dan tidur yang cukup memiliki efek positif pada persepsi diri seseorang.
6. Do unto others.
Bermanfaat bagi orang lain, membuat individu memiliki kebanggaan pada dirinya.
7. Forgiveness.
Perasaan dendam membuat individu terjebak pada lingkaran kebencian yang sama.
8. Remember that you are not your circumstance.
Kita perlu menyadari bahwa sumber pemecahan lebih besar daripada permasalahan yang kita miliki.
Kita dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan masing – masing, sehingga kurang begitu tepat jika kita membandingkan hidup kita dengan orang lain. Oleh karena itu, ayo, sama sama jaga self es-teem kita dan improve semua kelebihan kita.
Sumber :
Febriana, D., T., Suharso, P., L., & Saleh, A., Y.(2018).Self-esteem remaja awal:temuan baseline dari rencana program self-instructional training kompetensi diri. Jurnal psikologi insight (2, 1). Hal 43-56.
Psychology today
Srisayekti, W., & Setiady, D., A.(2015). Harga diri (self-esteem) terancam dan perilaku menghindar. Jurnal psikologi (42, 2). Hal 141 – 156.
Comments