“Kamu mau kembali ke masa lalu, gak?”
- Tri Ayuningrum
- Sep 3, 2023
- 3 min read

Sebuah pertanyaan yang membuatku merenung malam ini. Kalau aku kembali ke masa lalu, aku akan apa? Mengubah takdir? Mungkin aku sekarang sudah menjadi dokter atau perawat. Tapi, bukankah semua ini akan sia – sia? Waktu yang kuhabiskan, kenangan dengan orang yang berharga, dan lainnya. Membuatku teringat pada sebuah drama korea yang sudah beberapa tahun lalu aku nikmati.
18 Again, drama korea yang rilis pada tahun 2020. Berceritakan mengenai seorang lelaki dewasa yang kembali menjadi muda dan dihadapkan dengan impiannya yakni menjadi atlet basket profesional. Mengingat impiannya dulu kandas karena kisah cinta sma yang membuatnya harus menjadi ayah di usia muda, membanting tulang menghidupi keluarga, dan akhir kata memutuskan meninggalkan mimpinya. Singkat cerita, keluarganya saat ini pun diambang kegagalan. Sebuah keajaiban,ia kembali menjadi muda dan menyelami kehidupan keluarganya dengan menjadi teman anaknya di bangku SMA.

Pemain :
Kim Ha Neul sebagai Jung Da Jung
Yoon Sang Hyun sebagai Hong Dae Young
Lee Do Hyuun sebagai Dae Young muda
Wi Ha Joon sebagai Ye Ji Hoon
Danlainnya.
`
Aku tidak akan mengulas kualitas drama ini atau semacamnya, karena itu bukan kapasitasku dan kali ini sudut pandangku bukan tentang hal itu. Membicarakan masa lalu, melalui drama ini aku mempelajari beberapa hal yang menarik.
1. Menjadi muda membuat kita lebih memahami alasan beberapa hal yang menyakiti hati kita
Dia kembali menjadi muda, ia terlibat dalam kisah anak – anaknya, istrinya, bahkan ayah yang telah membuatnya kecewa. Menjadi teman putranya membuat dia lebih dekat dengan anak kembarnya, ia berhasil menjadi teman yang membebaskan anak lelakinya dari bullying dan bahkan memotivasinya untuk berani mewujudkan keinginannya bermain basket. Ia juga lebih dekat dengan putrinya. Kembali muda membuat dia lebih memahami bahwa selama ini kehidupan kedua anaknya juga sangat berat seperti dirinya.
Menjadi muda juga membuat ia lebih bisa memahami rasa sakit yang istrinya rasakan, bagaimana usia menjadi penghalang dari mimpi seperti yang ia rasakan. Menjadi muda juga mampu memahamkan dia bagaimana peran ayahya bagi keluarganya yang tidak ia ketahui selama ini, ia jadi memahami bagaimana kekecewaan yang ayahnya rasakan saat ibunya meninggal dan juga saat ia memutuskan berkeluarga dan jauh dari ayahnya. Menjadi muda, memberi dia kesempatan sekali lagi untuk berterima kasih pada ayahnya.
2. Ketika kembali ke masa muda, akankah kita akan dengan sukarela meninggalkan kenangan berharga?
Akhir cerita, ia ingin kembali menjadi dewasa dan berkumpul bersama keluarganya. Alasannya? Karena apa yang ia miliki saat menjadi dewasa sangatlah berharga. Walaupun saat ia kembali menjadi dewasa, ia kembali dihadapkan dengan pekerjaan yang berat juga harus melepaskan mimpinya. Tapi setidaknya, saat kembali menjadi dewasa ia memahami bahwa keluarganya sangat menyayangi dan membutuhkannya, dan hanya merekalah yang ia miliki.
3. Masa lalu membentuk diri kita yang berharga
Sebuah quotes yang menarik di episode 2,
“Tak peduli seberapa sulit hidup, jangan pernah menyesali hal-hal yang membuatmu tersenyum”
Pernahkah kita merenung bahwa selama kita hidup, masalah selalu saja ada. Tak terhitung dan datang sesukanya. Jika diingat lagi semua selalu selesai, entah seperti apa akhirnya. Terkadang meninggalkan rasa malu, takut, benci, marah, senang, dan reaksi emosional lainnya. Sampai-sampai membentuk diri kita yang lebih berhati – hati, lebih berani, dan mungkin lebih dewasa. Kita jadi sadar, bahwa sebenarnya masalah itu selalu ada, hanya saja sekarang kita sudah lebih bijak untuk menyikapinya.
Masa lalu selalu membuatku penasaran. Bagiku, saat bisa kembali ke masa lalu mungkin aku akan memperbaiki beberapa hal, misalnya memilih tidak menyukai seseorang secara sepihak, belajar giat mengurangi ijin ke toilet dan bolos ke uks, mengikuti olimpiade siswa nasional yang terkenal seram, dan lainnya. Akan tetapi, terkadang setelah mengingatnya, semua begitu menarik untuk ditertawakan. Kalau kalian diijinkan untuk kembali ke masa lalu atau diberi kesempatan menjadi lebih muda, apakah yang akan kalian lakukan?
Penutup, percakapan beberapa menit di perjalanan malam yang singkat itu berakhir dengan jawaban. “Aku ingin kembali ke masa lalu, tapi tidak mengubah takdir. Aku hanya ingin kembali merasakan hangatnya beberapa moment yang berkesan”.
Comments